Pages

Rabu, 29 Juli 2015

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untukinvestigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Manfaat Sistem Informasi Geografis :

1. Manajemen Tata Guna Lahan
    Pemanfaatan dan pembangunan lahan yang dimiliki oleh pemerintah daerah perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai aspek. Misalnya, wilayah pembangunan di kota biasanya dibagi menjadi daerah permukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum, dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan setiap wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.

    Lokasi dari fasilitas-fasilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteriakriteria tertentu yang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan tempat penampungan sampah. Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter antara lain diluar area permukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan air, berjarak 5 meter dari jalan raya, dan kriteria-kriteria lainnya. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteria ini dapat digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria. Contoh lain, seperti pembangunan lokasi pabrik, pasar, fasilitasfasilitas umum, lokasi jaringan-jaringan listrik, telepon, dan air. Setelah lokasi yang sesuai didapatkan, desain pembangunan fasilitas tersebut dapat digabungkan dengan SIG untuk mendapatkan perspektif yang lebih riil.
Di daerah pedesaan (rural) manejemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisi tanah, ketinggian, dan keadaan alam lainnya, akan membantu penentuan jenis tanaman, lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses pengolahan lahannya. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian juga dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan, penyebaran, dan konsentrasi konsumen, serta peta jaringan transportasi.

    Sebelum aplikasi SIG digunakan untuk membantu pengambilan keputusan, tugas dari daerah terlebih dahulu memasukkan informasi sebanyak-banyaknya tentang kondisi dan potensi daerahnya. Data-data yang perlu disiapkan antara lain data peta dan data statistik daerah. Data peta dapat menggunakan data yang sudah ada, seperti dari Bako surtanal atau instansi lain. Jika data belum ada atau ingin membuat data yang lebih baru, daerah bisa membuat peta baru berdasarkan foto satelit atau foto udara. Adapun data statistik diambil dari sensus, survei, data daerah dalam angka, dan hasil pendataan lainnya.

2. Inventarisasi Sumber Daya Alam
    Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus-menerus mengalami peningkatan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang semakin kompleks. Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang terperinci tentang data sumber daya alam yang mungkin dapat dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan.
Secara sederhana manfaat SIG dalam inventarisasi sumber daya alam adalah sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, seperti minyak Bumi, batu bara,                 emas, besi, dan barang tambang lainnya.
b. Untuk pengawasan daerah bencana alam, antara lain:
1) memantau luas wilayah bencana alam;
2) pencegahan terjadinya bencana alam di masa yang akan datang;
3) menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana.
c. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, antara lain:
1) kawasan lahan potensial dan lahan kritis;
2) kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak;
3) kawasan lahan pertanian dan perkebunan;
4) pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
3. Bidang Sosial dan Budaya
    Selain untuk inventarisasi sumber daya alam dan manajemen tata guna lahan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial dan budaya, antara lain sebagai berikut.
a. Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
b. Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
c. Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
d. Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
e. Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah,                   rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi, serta perkantoran.



1 komentar:

  1. Wow. Ternyata GIS sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Terima Kasih banyak sudah memberikan informasi nya. Sekarang wawasan saya tentang GIS menjadi bertambah.

    Dan Tolong Kunjungi juga website saya => http://markha-sa.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
    serta website kampus saya => www.atmaluhur.ac.id


    Thanks :D

    BalasHapus