Sistem Informasi Geografis (Geographic Information
System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang
memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih
sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya
data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para
praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data
sebagai bagian dari sistem ini.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan
untukinvestigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan,
kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk
secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau
SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan
perlindungan dari polusi.
Manfaat Sistem Informasi Geografis :
1. Manajemen Tata Guna Lahan
Pemanfaatan dan pembangunan lahan yang dimiliki oleh
pemerintah daerah perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai
aspek. Misalnya, wilayah pembangunan di kota biasanya dibagi menjadi daerah
permukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum, dan jalur
hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan setiap wilayah tersebut dan hasilnya
dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan fasilitas-fasilitas yang
diperlukan.
Lokasi dari fasilitas-fasilitas yang akan dibangun
di daerah perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak
melanggar kriteriakriteria tertentu yang bisa menyebabkan ketidakselarasan.
Contohnya, pembangunan tempat penampungan sampah. Kriteria-kriteria yang bisa
dijadikan parameter antara lain diluar area permukiman, berada dalam radius 10
meter dari genangan air, berjarak 5 meter dari jalan raya, dan
kriteria-kriteria lainnya. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang
ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteria ini dapat digabungkan
sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat
sesuai dengan seluruh kriteria. Contoh lain, seperti pembangunan lokasi pabrik,
pasar, fasilitasfasilitas umum, lokasi jaringan-jaringan listrik, telepon, dan
air. Setelah lokasi yang sesuai didapatkan, desain pembangunan fasilitas
tersebut dapat digabungkan dengan SIG untuk mendapatkan perspektif yang lebih
riil.
Di daerah pedesaan (rural) manejemen tata guna lahan
lebih banyak mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan,
iklim, kondisi tanah, ketinggian, dan keadaan alam lainnya, akan membantu
penentuan jenis tanaman, lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan bagaimana
proses pengolahan lahannya. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil
pertanian juga dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan,
penyebaran, dan konsentrasi konsumen, serta peta jaringan transportasi.
Sebelum aplikasi SIG digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan, tugas dari daerah terlebih dahulu memasukkan informasi
sebanyak-banyaknya tentang kondisi dan potensi daerahnya. Data-data yang perlu
disiapkan antara lain data peta dan data statistik daerah. Data peta dapat
menggunakan data yang sudah ada, seperti dari Bako surtanal atau instansi lain.
Jika data belum ada atau ingin membuat data yang lebih baru, daerah bisa
membuat peta baru berdasarkan foto satelit atau foto udara. Adapun data
statistik diambil dari sensus, survei, data daerah dalam angka, dan hasil
pendataan lainnya.
2. Inventarisasi Sumber Daya Alam
Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia
terus-menerus mengalami peningkatan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk
dan berkembangnya kehidupan yang semakin kompleks. Perkembangan tersebut
mendorong perlunya informasi yang terperinci tentang data sumber daya alam yang
mungkin dapat dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian
dijadikan modal sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan.
Secara sederhana manfaat SIG dalam inventarisasi
sumber daya alam adalah sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, seperti minyak Bumi, batu bara, emas, besi, dan barang tambang lainnya.
b. Untuk pengawasan daerah bencana alam, antara lain:
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, seperti minyak Bumi, batu bara, emas, besi, dan barang tambang lainnya.
b. Untuk pengawasan daerah bencana alam, antara lain:
1) memantau luas wilayah bencana alam;
2) pencegahan terjadinya bencana alam di masa yang
akan datang;
3) menyusun rencana-rencana pembangunan kembali
daerah bencana.
c. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, antara
lain:
1) kawasan lahan potensial dan lahan kritis;
2) kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak;
3) kawasan lahan pertanian dan perkebunan;
4) pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
3. Bidang Sosial dan Budaya
Selain untuk inventarisasi sumber daya alam dan
manajemen tata guna lahan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial dan
budaya, antara lain sebagai berikut.
a. Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
b. Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian
serta kemungkinan pola drainasenya.
c. Untuk pendataan dan pengembangan jaringan
transportasi.
d. Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan dan pembangunan.
e. Untuk pendataan dan pengembangan permukiman
penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi,
serta perkantoran.
Wow. Ternyata GIS sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Terima Kasih banyak sudah memberikan informasi nya. Sekarang wawasan saya tentang GIS menjadi bertambah.
BalasHapusDan Tolong Kunjungi juga website saya => http://markha-sa.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
serta website kampus saya => www.atmaluhur.ac.id
Thanks :D