Pages

Kamis, 14 November 2013

TIPE-TIPE STRUKTUR ORGANISASI

  1. Functional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan fungsinya masing-masing. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
    • Fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagiannya masing2
    • Komunikasinya menggunakan bottom-top communication sehingga control atasan terhadap bawahan lebih mudah, sederhana, dan tidak berulang2
    • Masing2 bagian cenderung hanya fokus pada bidang kerja masing2 dan komunikasi antar bagian cenderung kurang terbuka
    • Pergerakan dan komunikasi tiap2 bagian masih tersekat2
    • Biasanya ditemukan pada organisasi2 yang memproduksi barang
    :: Functional Organization Structure ::

  2. Project/Divisional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
    • Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan
    • Masing2 kegiatan proyek mempunyai struktur sendiri, mulai dari pemimpin proyek sampai divisi2nya
    • Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan pemimpin proyek  terhadap proyeknya juga mudah
    • Dibutuhkan lebih banyak SDA untuk masing2 proyek
    • Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar (outsourcing) dalam pengerjaan proyek
    • Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan inisiatif yang tinggi
    • Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses administrasi dan birokrasi
    :: Project/Divisional Organization Structure ::

  3. Matrix Organization Structure, yakni struktur organisasi gabungan dari Functional dan Projectized Structure Organization. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
    • Terdapat pembagian berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan
    • Namun tetap menggunakan SDA dari tiap divisi yang kesemuanya secara bersama-sama menangani semua proyek
    • Pemanfaatan SDA-nya efisien karena anggota mempunyai pekerjaan yang tetap walau proyek telah selesai
    • Komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan dengan tipe fungsional
    • Ada keterlibatan stakeholder yang kuat
    • Pembagian SDA harus jelas untuk setiap proyeknya, jangan sampai terjadi “rebutan SDA”
    • Setiap anggota berkecimpung di setiap proyek yang ada, sehingga komunikasi mereka terhadap setiap atasannya yang notabene lebih dari satu bisa jadi membingungkan
    • Ada tiga sub dari tipe ini, diantaranya :
      • Weak Matrix => peran Manajer Proyek kuat, peran Manajer Fungsional lemah. Manajer Fungsional hanya sebagai penyedia SDA yang ada.
      • Balanced Matrix => peran Manajer Proyek dan Manajer Fungsional setara.
      • Strong Matrix => peran Manajer Proyek lemah, peran Manajer Fungsional kuat. Manjer Proyek hanya sebagai koordinator proyek.
     
    :: Matrix Organization Structure ::

Tidak ada komentar:

Posting Komentar