Pages

Kamis, 14 November 2013

Teori Konflik Organisasi

Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.

Teori ini didasarkan pada pemilikan sarana-sarana produksi sebagai unsur pokok pemisahan kelas dalam masyarakat.

Teori konflik muncul sebagai reaksi dari munculnya teori struktural fungsional. Pemikiran yang paling berpengaruh atau menjadi dasar dari teori konflik ini adalah pemikiran Karl Marx. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, teori konflik mulai merebak. Teori konflik menyediakan alternatif terhadap teori struktural fungsional.
Pada saat itu Marx mengajukan konsepsi mendasar tentang masyarakat kelas dan perjuangannya.Marx tidak mendefinisikan kelas secara panjang lebar tetapi ia menunjukkan bahwa dalam masyarakat, pada abad ke-19 di Eropa di mana dia hidup, terdiri dari kelas pemilik modal (borjuis) dan kelas pekerja miskin sebagai kelas proletar. Kedua kelas ini berada dalam suatu struktur sosial hirarkis, kaum borjuis melakukan eksploitasi terhadap kaum proletar dalam proses produksi. Eksploitasi ini akan terus berjalan selama kesadaran semu eksis (false consiousness) dalam diri proletar, yaitu berupa rasa menyerah diri, menerima keadaan apa adanya tetap terjaga. Ketegangan hubungan antara kaum proletar dan kaum borjuis mendorong terbentuknya gerakan sosial besar, yaitu revolusi. Ketegangan tersebut terjadi jika kaum proletar telah sadar akan eksploitasi kaum borjuis terhadap mereka. 

Ada beberapa asumsi dasar dari teori konflik ini. Teori konflik merupakan antitesis dari teori struktural fungsional, dimana teori struktural fungsional sangat mengedepankan keteraturan dalam masyarakat. Teori konflik melihat pertikaian dan konflik dalam sistem sosial. Teori konflik melihat bahwa di dalam masyarakat tidak akan selamanya berada pada keteraturan. Buktinya dalam masyarakat manapun pasti pernah mengalami konflik-konflik atau ketegangan-ketegangan. Kemudian teori konflik juga melihat adanya dominasi, koersi, dan kekuasaan dalam masyarakat. Teori konflik juga membicarakan mengenai otoritas yang berbeda-beda. Otoritas yang berbeda-beda ini menghasilkan superordinasi dan subordinasi. Perbedaan antara superordinasi dan subordinasi dapat menimbulkan konflik karena adanya perbedaan kepentingan.

Teori konflik juga mengatakan bahwa konflik itu perlu agar terciptanya perubahan sosial. Ketika struktural fungsional mengatakan bahwa perubahan sosial dalam masyarakat itu selalu terjadi pada titik ekulibrium, teori konflik melihat perubahan sosial disebabkan karena adanya konflik-konflik kepentingan. Namun pada suatu titik tertentu, masyarakat mampu mencapai sebuah kesepakatan bersama. Di dalam konflik, selalu ada negosiasi-negosiasi yang dilakukan sehingga terciptalah suatu konsensus.

Menurut teori konflik, masyarakat disatukan dengan “paksaan”. Maksudnya, keteraturan yang terjadi di masyarakat sebenarnya karena adanya paksaan (koersi). Oleh karena itu, teori konflik lekat hubungannya dengan dominasi, koersi, dan power. Terdapat dua tokoh sosiologi modern yang berorientasi serta menjadi dasar pemikiran pada teori konflik, yaitu Lewis A. Coser dan Ralf Dahrendorf.

Jenis-jenis Konflik
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.

1) Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut:
§ Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing
§ Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
§ Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan
§ Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuantujuan yang diinginkan.

Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :

a) Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
b) Konflik pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
c) Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.

2) Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut.

3) Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada.

4) Konflik interorganisasi
Konflik intergrup merupakan hal yang tidak asing lagi bagi organisasi manapun, dan konflik ini meyebabkan sulitnya koordinasi dan integrasi dari kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan pekerjaan. Dalam setiap kasus, hubungan integrup harus dimanage sebaik mungkin untuk mempertahankan kolaborasi dan menghindari semua konsekuensidisfungsional dari setiap konflik yang mungkin timbul.
Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.

Macam-macam Konflik
1) Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). Konflik ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuannya. Termasuk dalam konflik individual ini, menurut Altman, adalah frustasi, konflik tujuan dan konflik peranan .

2) Konflik antar-individu (conflict between individuals). Terjadi karena perbedaan kepribadian antara individu yang satu dengan individu yang lain.

3) Konflik antara individu dan kelompok (conflict between individuals and groups). Terjadi jika individu gagal menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok tempat ia bekerja.

4) Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict among groups in the same organization). Konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing berupaya untuk mencapainya.Masalah ini terjadi karena pada saat kelompok-kelompok makin terikat dengan tujuan atau norma mereka sendiri, mereka makin kompetitif satu sama lain dan berusaha mengacau aktivitas pesaing mereka, dan karenanya hal ini mempengaruhi organisasi secara keseluruhan .


5) Konflik antar organisasi (conflict among organizations). Konflik ini terjadi jika tindakan yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan dampak negatif bagi organisasi lainnya. Misalnya, dalam perebutan sumberdaya yang sama.




http://ratihmilano.blogspot.com/2010/11/teori-konflik-organisasi.html

TIPE-TIPE STRUKTUR ORGANISASI

  1. Functional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan fungsinya masing-masing. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
    • Fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagiannya masing2
    • Komunikasinya menggunakan bottom-top communication sehingga control atasan terhadap bawahan lebih mudah, sederhana, dan tidak berulang2
    • Masing2 bagian cenderung hanya fokus pada bidang kerja masing2 dan komunikasi antar bagian cenderung kurang terbuka
    • Pergerakan dan komunikasi tiap2 bagian masih tersekat2
    • Biasanya ditemukan pada organisasi2 yang memproduksi barang
    :: Functional Organization Structure ::

  2. Project/Divisional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
    • Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan
    • Masing2 kegiatan proyek mempunyai struktur sendiri, mulai dari pemimpin proyek sampai divisi2nya
    • Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan pemimpin proyek  terhadap proyeknya juga mudah
    • Dibutuhkan lebih banyak SDA untuk masing2 proyek
    • Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar (outsourcing) dalam pengerjaan proyek
    • Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan inisiatif yang tinggi
    • Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses administrasi dan birokrasi
    :: Project/Divisional Organization Structure ::

  3. Matrix Organization Structure, yakni struktur organisasi gabungan dari Functional dan Projectized Structure Organization. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
    • Terdapat pembagian berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan
    • Namun tetap menggunakan SDA dari tiap divisi yang kesemuanya secara bersama-sama menangani semua proyek
    • Pemanfaatan SDA-nya efisien karena anggota mempunyai pekerjaan yang tetap walau proyek telah selesai
    • Komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan dengan tipe fungsional
    • Ada keterlibatan stakeholder yang kuat
    • Pembagian SDA harus jelas untuk setiap proyeknya, jangan sampai terjadi “rebutan SDA”
    • Setiap anggota berkecimpung di setiap proyek yang ada, sehingga komunikasi mereka terhadap setiap atasannya yang notabene lebih dari satu bisa jadi membingungkan
    • Ada tiga sub dari tipe ini, diantaranya :
      • Weak Matrix => peran Manajer Proyek kuat, peran Manajer Fungsional lemah. Manajer Fungsional hanya sebagai penyedia SDA yang ada.
      • Balanced Matrix => peran Manajer Proyek dan Manajer Fungsional setara.
      • Strong Matrix => peran Manajer Proyek lemah, peran Manajer Fungsional kuat. Manjer Proyek hanya sebagai koordinator proyek.
     
    :: Matrix Organization Structure ::

Kamis, 24 Oktober 2013

ORGANISASI

Pengertian Organisasi

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seperti yang telah diuraikan. Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organsasi. Dalam hal ini banyak sekali pengertian organisasi menurut pendapat-pendapat para ahli sebagai berikut :
  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  • James D. Money mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Pengertian Organisasi informal dan Organisasi formal
  1. Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
    Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
  2. Organisasi Informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
    Contoh : Arisan Ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak SD, camping ke gunung pangrango dengan teman, dan lain-lain.

Pengertian Struktur Organisasi 
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukan adanya pembagian kerja dan menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintregasikan (koordinasi). Selain dari pada itu struktur organisasi juga menunjukan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

Unsur-unsur dalam suatu Organisasi
Dalam rangka analis, struktur organisasi perlu dibagi dalam unsur-unsurnya, yaitu :
  • Spesialisasi Kegiatan-kegiatan
    Spesialisasi kegiatan ini berkaitan dengan spesialisasi, baik tugas individu maupun tugas kelompok dalam organisasi (pembagian kerja) dan mengelompokan tugas-tugas tersebut kedalam unit kerja (departementasi).
  • Standarisasi Kegiatan-kegiatan
    Standarisasi kegiatan ini berkaitan dengan standarisasi tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang digunakan dalam organisasi. Banyak sistem dan prosedur kerja, termasuk didalamnya struktur organisasi dan bagan organisasi, yang dikembangkan melalui peraturan-peraturan tentang kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan kerja yang ada dalam organisasi.
  • Koordinasi Kegiatan-kegiatan
    Koordinasi kegiatan ini berkaitan dengan pengintegrasian dan penyelarasan fungsi-fungsi dan unit-unit dalam organisasi yang berkaitan dan saling ketergantungan.
  • Sentralisasi dan Desentralisasi
    Sentralisasi dan Desentralisasi ini berkaitan dengan letak pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi yang disentralisasikan, pengambilan keputusan dilakukan oleh para pemimpin puncak saja. Dalam disentralisasi, kekuasaan pengambilan keputusan didelegasikan kepada individu-individu  pada tingkat-tingkat manajemen menengah dan menengah kebawah.
Berdasarkan pengalaman saya saat di SMP yaitu menjadi anggota OSIS. Dalam kegiatan OSIS sangat membantu saya dalam belajar bagaimana cara berorganisasi meskipun masih dalam skala kecil. Selain untuk belajar berorganisasi, saya juga mempelajari bagaimana berinteraksi dengan banyak orang yang memiliki sifat-sifat dan kelakuan yang berbeda. Pengaruhnya bagi saya sendiri yaitu saya sedikit lebih mudah untuk berinteraksi dengan orang lain dimana sejak kecil saya sedikit kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain diluar lingkungan keluarga, dan belajar berani mengungkapkan pendapat dengan baik dan sopan, dan pola pikir menjadi lebih terbuka.



Sumber 

Minggu, 30 Juni 2013

Fungsi Matematika di Kehidupan Sehari-hari


 

Pada umumnya, belajar matematika identik dengan menghafalkan rumus-rumus tertentu. Dengan buku yang sangat tebal dan banyak. Itulah yang menyebabkan para pelajar merasa bosan untuk belajar matematika. seringkali mereka bertanya, "Apasih manfaat belajar matematika dalam kehidupan sehari-hari ? Apa manfaat aljabar ? Apa manfaat persamaan garis ? Apa manfaat trigonometri ?".

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sudah seringkali kita lontarkan kepada guru-guru pembimbing kita. Pertanyaan itu kita lontarkan karena kita sudah kesal terhadap pelajaran mereka yang terasa membosankan dan tidak perlu. Tetapi sebenarnya, matematika sangat berfungsi dalam kehidupan sehari-hari, baik yang paling mudah sampai yang tersulit sekalipun.

Berikut ini beberapa fungsi dari matematika dalam kehidupan sehari-hari :
  1. Manfaat Similarity
 

Mungkin kalian berpikir similiar itu tidak penting, ups kalian salah... similiarity itu sangatlah penting bagi kita. Manfaat similiar misalnya :
Ada seorang siswa dari SMP XXX misalnya, ia merasa bahwa SMP-nya itu paling bagus dan pintar dikabupatennya. Tetapi kenyataannya SMP kalianlah yang nomor 1. Ia tidak terima dan langsung pergi ke SMP kalian, menantang salah satu siswa, misalnya kamu yang ditantang. Ia memberi pertanyaan begini. "Kalau kalian pintar, seharusnya kalian bisa mengukur tinggi dari pohon cemara ini". Jika kalian orang yang "Maaf" bodoh, atau tidak peduli bahwa ketidaktahuan kalian karena kebodohan kalian dapat mempermalukan sekolah kalian, kalian pasti akan menjawab, "Emang gua pikirin, ngapa lu tanya tinggi pohon tuh, ape manfaatnya !" tetapi kalau kalian orang yang peduli bahwa kebodohan kalian akan mengancam nama baik SMP kalian, tetapi kalian itu kurang tahu (tidak tahu cara mengerjakannya) kalian pasti akan bilang gini, "emmm... Gimana, ya caranya. Emang bisa to ngukur tinggi pohon itu". Tetapi kalo kalian pintar, kalian tentu dapat menjawabnya.
Caranya : Ambilah sebuah meteran dan sebatang tongkat. Ukur bayangan pohon, dan setelah diukur panjang bayangan pohon 2m. Ukur panjang tongkat, kemudian tegakan tongkat tersebut. Lalu ukur bayangan tongkat. Dan kalian mengetahui bahwa panjang tongkat 60cm dan panjang bayangannya 40cm. Lalu kalian bisa membuat perbandingan, 60cm/40cm = x/2m. Setelah itu kalian mengetahui bahwa tinggi pohon tersebut adalah 3m. Dengan matematika dan sistem similiar, Mudah kan ??


      2. Manfaat Aljabar



Mungkin para guru sudah stress jika ada murid yang menanyakan "Apasih fungsi Aljabar dalam kehidupan sehari-hari". Mereka tidak tahu betapa pentingnya aljabar itu. Padahal aljabar adalah dasar dari segala ilmu matematika. Mungkin SD kelas 1 atau 2 kita akan diberi soal begini, 1 + berapa ? = 2, bukankah itu sama saja dengan 1 + x = 2, berapa nilai x? setelah kita hitung maka akan ketemu jawabannya, yaitu 2. Nah, mengenali manfaatnya kita akan ulas dibawah :


Tentu saja, manfaat Aljabar bagi para pelajar adalah supaya nilai ulangan matematika kita tidak jeblok saat diberi soal aljabar. Dan untuk tambahan nilai untuk nilai kelulusan nanti.


Kemudian, manfaat Aljabar bagi ibu rumah tangga adalah untuk memanajemen uang gaji, uang saku anak, uang sekolah anak, dll. Contoh memanajemen uang bla bla bla bagi ibu rumah tangga :

Seorang ibu setiap bulan mendapat gaji sebesar Rp 1.500.000,00. Ia diberi uang tambahan dari suaminya sebesar Rp 500.000,00 per bulan. Dibutuhkan Rp 200.000,00 untuk uang belanja perbulan. Uang sekolah total dari ke-2 anaknya sebesar Rp 1.000.000,00. Sang ibu bingung, berapa uang saku perorangan yang harus ia berikan untuk kedua anaknya per minggu tetapi uang perbulannya masih tersisa Rp 200.000,00 untuk ditabung. Jika seorang ibu pintar Aljabar, maka ibu akan itu akan menentukan uang saku tersebut secara tepat, kalau tidak ???
Cara mengerjakan menggunakan Aljabar :
Kita anggap uang saku setiap anak perminggu sebagai x
(1.500.000 + 500.000) - 200.000 = 1.000.000 + 200.000 + (4 X 2x)
2.000.000 - 200.000 = 1.200.000 + (8x)
1.800.000 = 1.200.000 + 8x
1.800.000 - 1.200.000 = 8x
600.000 = 8x
x = 600.000 / 8
x = 75.000
{mengapa (4 X 2x) karena 1 bulan = 4 minggu dan 2x itu adalah uang saku 2 orang anak}.
jadi, uang saku setiap anak dalam waktu seminggu adalah Rp 75.000.000,00. Dengan matematika dan sistem aljabar, mudah kan ???.

Kemudian Aljabar juga dapat membantu pedagang untuk menghitung besar kecil keuntungan atau kerugian yang dapat diperolehnya, dan dapat menentukan besar modal yang harus dipakainya. Contoh penerapan Aljabar dalam kehidupan pedagang :


Seorang pedagang bakso membeli 10 kg daging sapi seharga Rp 20.000,00. Dengan 10 kg daging sapi tersebut dapat dibuat menjadi 20 mangkok bakso. Pedagang itu ingin laba per mangkuk dari bakso tersebut sebesar Rp 2.000,00. Lalu berapa harga jualnya ??. Kalau pedagang itu pintar matematika, pasti akan mudah mengetahuinya, tapi kalo nggak ???.
Cara mengerjakan menggunakan sistem Aljabar :
Kita anggap harga jual bakso itu sebagai x.
maka,
x = (20.000/20) + 2.000
x = 1.000 + 2.000
x = 3.000
Jadi, harga jual yang bisa diterapkan agar laba satu mangkuk bakso Rp 2.000 adalah sebesar Rp 3.000,00. Dengan matematika dan sistem aljabar, mudah kan ???.


      3. Manfaat Persamaan Garis


Mungkin memang tidak ada alasan spesifik tentang manfaat persamaan garis dari sumbu x dan sumbu y, tetapi untuk beberapa profesi persamaan garis sangatlah penting. Berikut ini contoh manfaat persamaan garis beserta profesinya.
  • Programmer
Untuk menjadi seorang programer yang handal, mereka juga membutuhkan pelajaran dasar matematika tentang persamaan garis. Bagi programmer, persamaan garis itu sangatlah penting. Contoh aplikasi yang membutuhkan persamaan garis untuk programmer adalah Turbo Pascal.


Contoh penerapannya dikehidupan sehari-hari :
Kalian pasti pernah memasuki Bank, RS, ataupun stasiun pemberhentian kendaraan bukan ? Nah disana terdapat sebuah mesin pengambil antrian atau nomor pelanggan yang setiap kali ditekan tombol kendalinya maka akan keluar secarik kertas bertuliskan nomor antrian tersebut. Nah program yang digunakan untuk menjalankan mesin tersebut menggunakan persamaan garis dan bisa diprogram menggunakan Turbo Pascal.


Game Maker (Pembuat Game)
Perlu kita ketahui bahwa game-game yang sering kita mainkan itu (game-game berkelas yang biasanya berkapasitas lebih dari 100 Mb) membutuhkan proses pembuatan yang cukup lama, kejelian yang tinggi, kreativitas yang oke, dan penerapan ilmu matematika "Persamaan Garis". Salah satu aplikasi pembuat game yang terkenal adalah GAME MAKER. Patut kita ketahui, persamaan garis disini dibutuhkan untuk penempatan letak karakter, penempatan obyek-obyek tertentu yang berada digame tersebut.