Pages

Selasa, 30 Desember 2014

Resensi Buku

Resensi Buku 1


Judul Buku     : Jika Aku Mereka

Penulis            : 12 Pemenang Sayembara

Penerbit           : Gagas Media

Tanggal Terbit : Januari, 2014

Tebal                : 230 Halaman




Sinopsis

Apa jadinya bila suatu saat duniamu gelap,
alunan nada-nada disekitarmu seketika hening,
atau bahkan, kau tak lagi bisa mengungkapkan isi hatimu melalui pita suara?
Yakinkah kau mampu menjalaninya tanpa rutukan dan tangis setiap detiknya?

Maka, akan kuceritakan tentang mereka,
yang tak gentar meski ketidaksempurnaan merengkuhnya,
yang tak pernah lelah memikul impian,
dan yang selalu percaya pada harapan.

Mereka yang kuceritakan adalah orang-orang "istimewa";
seperti pelangi yang menebar rona,
melukiskan inspirasi pada dunia.
Karena setiap orang dilahirkan dengan berjuta keunikan,
yang menjadikannya begitu berharga.

Kelebihan

  1. Menarik untuk dibaca.
  2. Setiap kisah dalam buku ini memiliki pembelajarannya tersendiri.
Kekurangan
  1. Ada beberapa bagian kata yang sulit dimengerti.




Resensi Buku 2


Judul Buku     : SABTU BERSAMA BAPAK

Penulis            : Adhitya Mulya

Penerbit           : Gagas Media

Tanggal Terbit : Juni, 2014

Tebal                : 278 Halaman






Sinopsis

"Hai Satya! Hai Cakra!" sang bapak melambaikan tangan.
"Ini Bapak.
Iya, benar kok, ini Bapak.
Bapak cuma pindah ke tempat lain. Gak sakit. Alhamdulillah,
...
Mungkin Bapak tidak dapat duduk dan bermain di samping kalian.
Tapi, Bapak tetap ingin kalian tumbuh dengan Bapak di samping kalian.
Ingin tetap dapat bercerita kepada kalian.
Ingin tetap dapat mengajarkan kalian.
Bapak sudah siapkan.
Ketika kalian punya pertanyaan, kalian tidak pernah perlu kemana harus mencari jawaban.
I don't let death take these, away from us.
I don't give death, a chance.
Bapak ada disini disamping kalian.
Bapak sayang kalian."
...

Ini adalah sebuah cerita. Tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta. tentang seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih. Dan... tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada bersama mereka.


Kelebihan
  1. Menarik untuk dibaca.
  2. Kaya akan nasihat.
  3. Memiliki makna disetiap kata-katanya.

Senin, 10 November 2014

PERENCANAAN KARANGAN

III. Soal Uraian (Reviu):
Kenakalan remaja di era globalisasi. Tujuan dibuatnya topik ini adalah memberikan arahan kepada remaja tentang pergaulan yang baik dan positif serta menyadarkan para remaja bahwa pergaulan bebas menentang segala norma, baik norma kesusilaan, norma kesopanan, norma agama maupun norma hukum. Kalimat tesis dalam topik tersebut adalah "Peranan keluarga sangat penting dalam membangun pribadi anak". Kerangka karangan diatas mencakup Kata Pengantar, Daftar Isi, Pendahuluan, Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Kesimpulan dan yang terakhir adalah Daftar Pustaka. Latar belakang dari topik ini adalah masuknya era globalisasi ini membuat kita semakin mudah untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Namun karena mudahnya hal tersebut membuat kita kita menjadi lupa akan adat-istiadat kita, terutama bagi para remaja yang tingkat emosinya belum stabil. Masalah dari latar belakang tersebut adalah kurangnya perhatian keluarga dalam pertumbuhan anak. Pembatasan masalahnya adalah agar keluarga berperan aktif dalam mengawasi pergaulan anak. Pengendalian variabel ini saya kira cukup sulit jika keluarga tidak berperan aktif dalam membangun dan mendidik pribadi anak.

II. Baca paragraf berikut ini dan jawablah pertanyaan dibawahnya.
(1)Depperindag menilai bahwa upaya memulihkan kinerja ekspor non migas perlu ditingkatkan. (2) Untuk mencapai upaya tersebut, Dipperindag merencanakan peningkatan ekspor non migas nasional sebesar 15% sehingga mencapai $44,54 miliar pada tahun 2009. (3) Sehubungan dengan hal itu, Direktur Jendral Kerja Sama Lembaga Perindustrian dan Perdagangan (KLIPI) Depperindag telah mengadakan pertemuan koordinasi dengan para atase Perindustrian dan Perdagangan (Atpperindag) sekawasan Eropa di Brussels 13-15 Maret 2000. (4) Pertemuan ini dimaksudkan untuk menjelaskan visi dan strategi peningkatan akses pasar serta mengamankan kebijakan pemerintah dibidang perindustruan dan perdagangan. (5) Di samping itu, upaya tersebut juga merumuskan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan kinerja ekspor berdasarkan fakta di lapangan.

1. Bacaan di atas berupa laporan :
    b. Kuantitatif

2. Laporan tersebut disusun secara :
    a. Induktif

3. Laporan di atas berisi :
    c. Perencanaan

4. Bahasa laporan itu :
    a. Efektif

5. Pendekatan pembahasan :
    c. Persuasif


I. Jawablah soal nomor 1 s.d 4 berdasarkan kutipan berikut ini. Selebihnya jawab berdasarkan pertanyaannya.

(1) Penyimpangan sampling menurun sebanyak dengan ukuran sampel. (2) Berarti, bila sebuah sampel dari 10 suku cadang manufaktur diuji ditemukan 2 ada cacatnya, ini berbeda dengan 20 cacat dari sebuah sampel 100 suku cadang. (3) Dalam sebuah telaah praktik riset prikologi, Tversky dan Kahneman menemukan bahwa peneliti tampaknya tidak menangkap secara tepat kesalahan dan sifat kurang mantap dalam sampel kecil. (4) Telaah lain dengan siswa mengesankan ukuran sampel terhadap penyimpangan. (5) Berarti, untuk sampel-sampel kecil, kesimpulannya tak dapat dijamin.

1. Ragam bahasa bacaan di atas :
    a. Tulis ilmiah

2, Topik bacaan di atas :
    a. Penyimpangan sampel

3. Kalimat kedua menyatakan :
    a. Perbedaan sampel besar dan sampel kecil

4. Kata sampel sebaiknya ditulis :
    a. Sample

5. Kalimat kelima "Berarti, untuk sampel-sampel kecil, kesimpulannya tak dapat dijamin." Untuk sampel-sampel kecil merupakan :
    a. Keterangan tambahan

6. Topik yang baik harus memenuhi syarat berikut ini kecuali :
    c. Cukup luas

7. Contoh topik yang baik bagi studi akuntansi misalnya :
    a. Pengaruh olahraga terhadap kesehatan jantung

8. Kalimat tesis yang baik misalnya :
    b. Pengguna program komputer yang dirancang secara tepat akan berpengaruh positif terhadap pengembangan sistem kerja.

9. Kalimat tesis yang baik memenuhi syarat yang baik berikut ini kecuali :
    d. Menggunakan kata konotasi

10. Pilihlah contoh perumusan masalah karangan ilmiah yang menuntut adanya analisis :
      a. Apakah pengaruh politik terhadap perekonomian nasional ?

11. Pilih kata yang menyatakan tujuan penelitian :
      a. Membuktikan


Latihan dan Ttugas Mandiri
1. Jelaskan hakikat perencanaan karangan.
Hakikat perencanaan adalah semua tahap persiapan penulisan.

2. Jelaskan mengapa mengarang merupakan proses kreatif.
Karena mengarang merupakan suatu proses menuangkan gagasan atau pikiran dalam bentut tertulis.

3. Jelaskan jenis-jenis karangan ilmiah.
Makalah, Artikel Jurnal, Proposal, Laporan ilmiah.

4.Jelaskna tahapan (proses) penyusunan karangan.
Tahap penentuan topik, tahap pengumpulan informasi/perumusan masalah, tahap penyelesaian masalah, dan tahap evaluasi dan koreksi agar sesuai dengan fokus utama.

5. Sebutkan syarat-syarat topik yang baik.
Syarat topik yang baik adalah kemanfaatan, kemenarikan, dan fisibilitas.

6. Jelaskan perbedaan topik dan judul karangan.
Topik yaitu pokok pembicaraan dalam keseluruhan yang akan dibahas, sedangkan judul karangan adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain.

7. Sebutkan syarat-syarat kalimat tesis.
  1. Harus berupa sebuah kalimat hasil perumusan topik dan tujuan.
  2. Dapat berupa kalimat tunggal atau kalimat majemuk bertingkat.
  3. Tidak boleh berupa kalimat majemuk setara.
  4. Harus bergagasan sentral, dalam hal ini gagasan utama kalimat tesis.
  5. Tidak mengandung kata negasi dan kata relatif.
8. Lengkapilah kalimat tesis berikut ini.
  1. Topik : Kreatifitas baru produksi pangan dari singkong
    Tujuan  : Membuktikan bahwa bahan baku singkong dapat diolah dalam berbagai pangan yang dapat dijadikan komoditas ekspor.
    Tesis : Kreatifitas produksi singkong membuktikan bahwa bahan baku singkong dapat dijadikan komoditas ekspor.
  2. Topik : Efisiensi sumber daya dalam persaingan produk internasional
    Tujuan : Untuk meningkatkan kualitas produk sepatu.
    Tesis : Efisiensi sumber daya ekonomi akan menghasilkan produk sepatu tangguh berdaya saing tinggi dipasar internasional/
9. Buatkan topik yang kreatif dan inovatif sesuai dengan bidang studi anda, rumuskan topik tersebut menjadi tujuan, dan kalimat tesisnya :
  1. Topik : Meningkatkan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi di SD/MI
    Tujuan : Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi perlu diberikan kepada siswa SD/MI guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan daya belajar yang lebih maksimal
    Tesis : Teknologi Informasi sudah saatnya diajaran kepada siswa SD/MI guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan memaksimalkan daya belajar para siswa.

Kamis, 09 Oktober 2014

PENALARAN KARANGAN

Penalaran Karangan
10. Buatlah paragraf analisis eksplositoris yang disusun dengan deduksi ilmiah. Panjang karangan 5 paragraf. Diskusikan jawaban anda bersama teman anda untuk menghasilkan jawaban yang sempurna.

ROKOK
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar hasapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. 
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukan dengan mudah kedalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia didunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad ke-16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakaunya ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul dikalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad ke-17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan pada saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. 
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok menyebabkan ketergantungan, disamping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini berdasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok. Jenis rokok juga dilihat dari kadar nikotin dan tar nya.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus :
  • Klobot : Rokok yang bahan pembungkusnya berupa kulit jagung.
  • Kawung : Rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
  • Sigaret : Rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
  • Cerutu : Rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi :
  • Rokok Putih : Rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
  • Rokok Kretek : Rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
  • Rokok Klembak : Rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok berdasarkan proses pembuatannya :
  • Sigaret Kretek Tangan (SKT) : Rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
  • Sigaret Kretek Mesin (SKM) : Rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukan kedalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok biasanya dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi sepuluh pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena dapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.
Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :
  1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF) : Rokok yang dalam proses pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh : Gudang Garam International, Djarum Super dan lain-lain.
  2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM) : Rokok mesin yang menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh : A Mild, Class Mild, Star Mild, U mild, L.A Lights, Surya Slims, dan lain-lain.
Rokok berdasarkan penggunaan filter :
  • Rokok Filter (RF) : Rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
  • Rokok Non Filter (RNF) : Rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.
Dilihat dari komposisinya :
  1. Bidis : Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat dengan benang. Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok buatan pabrik. Biasanya ditemukan di Asia Tenggara dan India.
  2. Cigar : Dari fregmentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau. Ada berbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba.
  3. Kretek : Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling berkembang dan banyak di Indonesia.
  4. Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga bisa digunakan di Asia Tenggara dan India. Bahkan 56% peremupan India menggunakan jenis kunyah. Adalagi jenis yang diletakan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang diisap dengan hidung atau mulut.
  5. Shisha atau Hubbly Bubbly : Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa buah-buahan yang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di Afrika Utara, Timur Tengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia, shisha sedang menjamur seperti di kafe-kafe.
Bahan kimia yang tekandung dalam rokok
Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung dalam rokok :
  • Nikotin, kandungan yang membuat perokok merasa rileks.
  • Tar, yang terdiri lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.
  • Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
  • Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.
  • Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
  • Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.
  • Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
  • Amonia, dapat ditemukan dimana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
  • Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.
  • Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
  • Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
  • Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil dan motor.

http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok 

9. Buatlah paragraf dengan penalaran sebab-akibat, kesimpulan induktif, kesimpulan berupa perkiraan (ramalan).
PARAGRAF PENALARAN SEBAB-AKIBAT
Penyebab orang merokok
Kemungkinan orang yang merokok diawali oleh hal-hal seperti ini :
  1. Rasa ingin tahu atau coba-coba
    Setelah kita mulai beranjak remaja, rasa ingin tahu menjadi sangat besar, akan tetapi rasa ingin tahu ini dapat menyimpang sehingga orang tersebut ingin mengetahui rasanya merokok.
  2. Dipaksa oleh teman
    Biasanya seseorang yang belum merokok selalu dipaksa temannya. Jika dia tidak ikut merokok maka banyak orang yang akan menjauhinya. Karena merasa takut kehilangan teman, akhirnya dia pun ikut-ikutan merokok. Oleh karena itu, berhati-hatilah memilih teman karena teman juga adalah faktor yang mampu menumbuhkan kepribadian kita.
  3. Tidak percaya diri
    seseorang yang tidak percaya diri akan mengalami putus asa sehingga perasaannya ingin menghilangkan rasa tidak percaya diri tersebut, akhirnya dia pun merokok untuk menghilangkan rasa tidak percaya diri tersebut. Padahal dengan merokok tidak akan menyelesaikan masalah malah akan memberi banyak masalah.
Akibat dari merokok
Akibat dari merokok ini sangat berbahaya antara lain :
  1. Kanker paru-paru
    Hal ini disebabkan karena rokok mengandung banyak sekali zat berbahaya seperti tembakau, yang juga dapat menyebabkan warna hitam pekat pada paru-paru.
  2. Kanker jantung
    Rokok menimbulkan ateorosklerosis atau terjadi pengerasan pada pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penumpukan zat lemak di arteri, lemak dan plak memblok aliran darah dan membuat penyempitan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan penyakit jantung. Jantung harus bekerja lebih keras dan tekanan ekstra dapat menyebabkan angina atau nyeri dada. Jika suatu arteri atau lebih menjadi benar-benar terblokir, serangan jantung bisa terjadi. Semakin banyak rokok yang dihisap dan semakin lama seseorang merokok, semakin besar kesempatannya mengembangkan penyakit jantung atau menderita serangan jantung dan stroke.
  3. Tubuh menjadi cepat lelahJika seorang perokok misalnya lari hanya 5 menit, itu akan membuatnya lelah karena paru-parunya telah rusak. 
8. Buatlah paragraf deduktif dengan kesimpulan inferensi (3-5 kalimat -+ 100 kata), gunakan pola : pendapat-analisis-dukungan/pembuktian fakta 1- dukungan/pembuktian 2- kesimpulan inferensi.
PARAGRAF DEDUKTIF
Merokok itu sebenarnya merugikan diri kita sendiri. Banyak sekali zat-zat berbahaya yang terkandung didalam rokok seperti tar, nikotin, karbon monoksida, dan beribu-ribu zat berbahaya lainnya. Banyak sekali penyakit yang ditimbulkan benda berbahaya satu ini, penyakit yang ditimbulkan seperti kanker, gangguan pernapasan, penyakit jantung, dan bahkan kematian. Sungguh sangat merugi orang yang merokok. Selain membuang uangnya dengan sia-sia, ia juga mempertaruhkan nyawanya untuk hal yang tidak berguna.

7. Buatlah paragraf induktif dengan kesimpulan implikasi (3-5 kalimat -+ 100 kata), gunakan pola pemecah masalah : pernyataan maksud-deskripsi masalah-tujuan-cara mencapai tujuan-dukungan/kekuatan-kelemahan-alternatif-kesimpulan implikasi.
PARAGRAF INDUKTIF
Rokok mengandung kurang lebih 4000 lebih elemen-elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Selain itu, dalam sebatang rokok juga mengandung bahan-bahan kimia lain yang tak kalah beracunnya dan dapat menyebabkan penyakit seperti jantung dan gangguan pembuluh darahm impotensi, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, tekanan darah tinggi, serta gangguan kehamilan, cacat pada janin dan lainnya. Peneliti membuktikan bahwa kebiasaan merokok dapat meninggkatkan resiko timbulnya berbagai penyakit akibat racun yang dikandung oleh rokok.

6. Buatlah paragraf yang dimulai dengan proposisi tersebut berikut ini.
  1. Jika tekat sudah bulat, Indonesia pasti akan dapat mengembangkan industri mobil dalam negeri. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya mobil komodo yang dibuat oleh PT Fin Tetra Indonesia asal Cimahi, Jawa Barat.
  2. Setiap orang berakhlak pasti antikorupsi karena hanya dari diri sendiri dan hukuman yang berat agar dapat mencegah seseorang untuk melakukan korupsi.
5. Buatlah kalimat induktif yang diakhiri dengan kalimat proposisi positif universal.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.

4. Baca paragraf berikut ini. Tentukan  (1) proposisi, (2) penalaran yang digunakan, (3) pembuktian, (4) hasil pembahasan, dan (5) jenis kesimpulan.

(1) Sebagai mobil sport yang bertenaga besar, Nisan 350Z layak mewakili produk Nissan yang dikenal sebagai mobil bertenaga besar dan tangguh. (2) Nisan 350Z menyandang mesin berkapasitas 3,5 liter, 6 silinder dalam konfigurasi V(V6), 24 katup (4 katup per silinder, continuouosly variable valve timing (CVVT), yang menghasilkan daya maksimum 287 PK (Partdekracht, tenaga kuda pada 6.200 pataran mesin per menit (rpm) dan torsi maksimum 363 Nm (Newton-meter) pada 4.200 rpm. (3) Daya dan torsi sebesar itu diteruskan keroda melalui pernelling otomatik dengan 5 tingkat kecepatan yang dilengkapi dengan  manual shift mode lazim disebut tiptronic. (4) Akselerasinya cukup signifikan. (5) Kecepatan 100 kilometer perjam dari posisi berhenti dicapainya dalam waktu 6 detik.
(7) Greg Wilsin (ahli otomotif) menguji coba mesin nisan 350Z, (Majalah Otomotif Online Canadiandriver), menyebutkan penilaiannya bahwa pada saat mendekati 5.000-6.000 rpm suara raungan mesin menerobos kabin. (8) Suara raungan itu tidak mengganggu, bahkan menimbulkan kesan macho. (9) Suara raungan itu justru memberikan perasaan akan besarnya kekuatan mesin berkapasitas 3,5 liter itu. (10) Mobil seharga Rp.885 juta itu seakan menawarkan kenyamanan, kemewahan, dan keperkasaan. (Kompas, 24 juli 2003).

Proposisi                          : Proposisi empirik
Penalaran yang digunakan : Penalaran deduktif
Pembuktian                      : Pembuktian dari paragraf ini ada dikalimat no (5)
Hasil pembahasan             : Hasil pembahasan ada di kalimat no (7)
Jenis kesimpulan               : Kesimpulan yang digunakan adalah kesimpulan implikasi

3. Tentukan Proposisi Kalimat di Bawah Ini.
  1. Jumlah sudut segi empat yaitu 360° = Positif universal
  2. Suhu badan orang sehat yaitu 36° = Positif universal
  3. Volume benda adalah sebesar cairan yang dipindahkan = Hipotetik
  4. Manusia adalah makhluk yang berakal budi = Empirik
  5. Semua makhluk bernyawa akan merasakan mati = Positif universal
  6. Jika volume penjualan X meninggkat, laba usaha akan meningkat = Hipotetik
  7. Industri mobil nasional dapat berkembang jika pemerintah mengarahkan dan mengendalikannya = Hipotetik
  8. Sebagian orang memilih kehidupan di dunia sebagai tujuan akhir = Positif parsial
  9. Sebagian orang tidak bekerja pada malam hari = Positif parsial
  10. Tidak sedikitpun orang makan daging kucing = negatif universal
2. Sebutkan Unsur-unsur yang membentuk sebuah penalaran.
  • Proses berfikir logis
  • Menghubungkan fakta
  • Proses berpikir ilmia
  • Logika
  • Sistematika
  • Permasalahan
  • Variabel
  • Analisis (Argumentasi)
  • Hasil
  • Kesimpulan
1. Jelaskan pengertian penalaran karangan
  1. Proses berpikir logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang saling berhubungan sampai dengan simpulan.
  2. Menghubung-hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan.
  3. Proses menganalisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian baru.
  4. Dalam karangan terdiri dari 2 variabel atau lebih, penalaran dapat diartikan mengkaji, membahas, atau menganalisa dengan menghubung-hubungkan variabel yang dikaji sampai menghasilkan suatu derajat hubungan dan simpulan.

Senin, 30 Juni 2014

Bekerjasama Dalam Team (Kelompok) atau Team Work

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK KELOMPOK
       Kelompok adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.
Karakteristik Umum Kelompok
Ada dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok, yaitu norma dan peran. Yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah tentang norma. Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Ada tiga kategori norma kelompok, yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur hubungan di antara para nggota kelompok. Sedangkan norma prosedural menguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok harus membuat keputusan.
Karakteristik Kelompok:
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
1. Terdiri dari 2 orang atau lebih
2. Adanya interaksi yang terus menerus
3. Adanya pengembangan identitas kelompok
4. Adanya norma – norma kelompok
5. Adanya diferensiasi peran
6. Peran yang saling tergantung
7. Produktivitas bertambah atau meningkat
8. Saling membagi tujuan yang sama

TAHAPAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
         Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.
Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik) Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
Langkah proses pembentukan tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut :
Presepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelejensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri untuk maju.
Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikantugas-tugas kelompok atau individu.
Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efisien dan efektif.
Indenpedensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok.  Kebiasaan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.
Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.

KEKUATAN TEAMWORK
           Teamwork adalah pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa rekan dengan masing-masing melakukan bagian tetapi semua mensubordinasi keunggulan pribadi untuk efisiensi keseluruhan.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.

IMPLIKASI MANAJERIAL
         Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan

2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan



Rabu, 14 Mei 2014

Pengambilan Keputusan Dalam Berorganisasi

Definisi Pengambilan Keputusan
            Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang  apa yang harus dilakukan dan mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
            Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat penting. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada relasi sesama.
Kemudian terdapat definisi menurut para ahli, antara lain :
            · Menurut George R. Terry :
pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
            · Menurut Sondang P. Siagian :
pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
            · Menurut James A. F. Stoner :
pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
            Dari definisi pengambilan keputusan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Pengambilan keputusan itu sendiri suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada.

Dasar Pengambilan Keputusan :
Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah :

1.      Intuisi :
Suatu proses bawah sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intusi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.
A. Segi positif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
            ·  Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
            · Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya.
            · Keampuan mengambil keputusan dari peng-ambil keputusan itu sangat berperan, dan itu             perlu dimanfaatkan dengan baik.
B. Segi negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
            · Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
            · Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
            · Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
            · Pengalaman

2. Pengalaman :
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat mempekira-kan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.  Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.

3. Fakta :
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik.  Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dpt menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.

4. Wewenang :
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pim-pinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah kedudukannya.  Pengambilan keputusan berdasarkan we-wenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.

A. Segi positif dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah :
            · Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tsb secara sukarela ataukah terpaksa.
            · Keputusannya dapat dapat bertahan dalam jangka waktu yg cukup lama.
            · Memiliki otentisitas (otentik).
B. Segi negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah :
            · Dapat menimbulkan sifat rutinitas.
            · Mengasosiakan dengan praktek dictatorial.
            · Sering melewati permasalahan yg seharus-nya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.

5. Rasional :
Pada pengambilan keputusan yg berdasar-kan rasional, keputusan yg dihasilkan ber-sifat objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati kebenaran atau se-suai dgn apa yg diinginkan.
Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara rasional :
a. Kejelasan masalah.
b. Orientasi tujuan.
c. Pengetahuan alternative.
d. Preferensi yang jelas.
e. Hasil maksimal.

Jenis-jenis Keputusan Organisasi
Secara umum keputusan dibedakan menjadi 2 keputusan yang diprogramkan (program decision) melibatkan masalah-masalah yang sederhana, umum, dan kerap terjadi dimana solusinya telah ditentukan sebelumnya. dan keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decision) masalah-masalah lain yang lebih rumit.Louis E Boone dan David L. Kurtz (2007 : 394).


Jenis keputusan dibagi menjadi tiga macam :
        1.Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.
        2.Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat sebagai keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan.
        3.Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penangananya rumit, karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak sengaja terjadi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

        1. Kondisi/kedudukan.
Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut :
      A. Letak posisi; dalam hal ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer).
             B. Tingkatan posisi; dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis.
      
        2. Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.
      
        3. Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut :
       A. Faktor-faktor yang konstan (C), yaitu faktor-faktor yang sifatnya tidak berubah-ubah atau tetap keadaanya.
           B. Faktor-faktor yang tidak konstan, atau variabel (V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya selalu berubah-ubah, tidak tetap keadaannya.
      
        4. Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.
       
        5. Tujuan.
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective.

Implikasi Manajerial
Implikasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti sebab oleh sebab itu implikasi manajerial di bidang pengambilan keputusan akan menghasilkan sesuatu yang mengagumkan karena semua pengamblan keputusan harus didasari dengan pemikiran yang matang ditambah dengan manajemen pengambilan keputusan akan menghasilkan keputusan yang lebih matang dan berguna untuk kedepannya.


Nachrowi ,Djalal Nachrowi, PhD, dan Hardius Usman, Msi. 2004. Teknik pengambilan keputusan.
Jakarta : PT Grasindo.
Prajudi, Atmosudirdjo S. 1982 Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan : Decision Making. Jakarta : Ghalia Indonesia.
http://www.mdp.ac.id/materi/2010-2011-2/SI348/052103/SI348-052103-772-3.ppt

Selasa, 15 April 2014

Kepemimpinan

Pengertian pemimpin menurut Suradinata (1997:11) adalah orang yang memimpin kelompok dua orang atau lebih, baik organisasi maupun keluarga. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi fikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Winardi (1990:32) bahwa pemimpin terdiri dari pemimpin formal (formal leader) dan pemimpin informal (informal leader). Pemimpin formal adalah seorang (pria atau wanita) yang oleh organisasi tertentu (swasta atau pemerintah) ditunjuk (berdasarkan surat-surat keputusan pengangkatan dari organisasi yang bersangkutan) untuk memangku sesuatu jabatan dalam struktur organisasi yang ada dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi tersebut yang ditetapkan sejak semula. Sedangkan kepemimpinan adalah merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seorang yang memimpin yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern. Siagian (1986:12) berpendapat bahwa kepemimpinan adalah keterampilan dan kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain, baik yang kedudukannya lebih tinggi maupun lebih lebih rendah daripada nya dalam berfikir dan bertindak agar perilaku yang semula mungkin individualistik dan egosentrik berubah menjadi perilaku organisasional.

Tiga teori yang menjelaskan munculnya pemimpin adalah sebagai berikut (Kartono, 1998:29) :

1.) Teori Genetis menyatakan sebagai berikut : 
-) Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakatbakat alami yang luar biasa sejak lahirnya. 
-) Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga, yang khusus. --) Secara filsafat, teori tersebut menganut pandangan deterministis.

2.) Teori Sosial (lawan Teori Genetis) menyatakan sebagai berikut : 1) Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja. 2) Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.

3.) Teori Ekologis atau Sintetis (muncul sebagai reaksi dari kedua teori tersebut lebih dahulu), menyatakan sebagai berikut : Seseorang akan sukses menjadi pemimpin bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan lingkungan/ekologisnya.

Kelebihan Pemimpin
Menurut Stogdill dalam Lee (1989), menyatakan bahwa pemimpin itu harus memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
1.) Kapasitas : kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara atau verbal facility, keaslian, kemampuan menilai.
2.) Prestasi (Achievement) : gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan, perolehan dalam olah raga, dan atletik, dan sebagainya.
3.) Tanggung Jawab : mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif, dan punya hasrat untuk unggul. 4.) Partisipasi : aktif, memiliki sosiabilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif atau suka bekerjasama, mudah menyesuaikan diri, punya rasa humor.
5.) Status : meliputi kedudukan sosial ekonomi yang cukup tinggi, populer, tenar.

Menurut Ishak Arep dan Tanjung (2003:93) bahwa kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang untuk menguasai atau mempengaruhi orang lain atau masyarakat yang berbeda-beda manuju pencapaian tertentu. Jadi kepemimpinan atau leadership ini merupakan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin (leader), yang dalam penerapannya mengandung konsekuensi terhadap diri dalam penerapannya mengandung konsekuensi terhadap diri si pemimpin, antara lain sebagai berikut :
1.) Harus berani mengambil keputusan sendiri secara tegas dan tepat (decision making)
2.) Harus berani menerima resiko sendiri
3.) Harus berani menerima tanggung jawab sendiri (The Principle of Absolutenes of Responsibility).

Tipologi Kepemimpinan
Gaya kepempininan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seoarang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau dipacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.

Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada dasarnya dapat diterangkan melalui tiga aliran teori berikut ini

1. Teori Genetis (Keturunan)
Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu dilahirkan bakat bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai takdir, secara filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan fasilitas atau determinitis.

2. Teori Sosial
Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader are made and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.

3. Teori Ekologis.
Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut timbullah aliran teori ketiga. Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran. Namun demikian, penelitian yang jauh lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa saja faktor yang menyebabkan timbulnya sosok pemimpin yang baik.
Selain pendapat-pendapat yang menyatakan tentang timbulnya gaya kepemimpinan tersebut, Hersey dan Blanchard (1992) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan perwujudan dari tiga komponen, yaitu pemimpin itu sendiri, bawahan, serta situasi di mana proses kepemimpinan tersebut diwujudkan. Bertolak dari pemikiran tersebut, Hersey dan Blanchard (1992) mengajukan proposisi bahwa gaya kepemimpinan (k) merupakan suatu fungsi dari pimpinan (p), bawahan (b) dan situasi tertentu (s), yang dapat dinotasikan sebagai : k = f (p, b, s).
Menurut Hersey dan Blanchard, pimpinan (p) adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Organisasi akan berjalan dengan baik jika pimpinan mempunyai kecakapan dalam bidangnya, dan setiap pimpinan mempunyai keterampilan yang berbeda, seperti keterampilan teknis, manusiawi dan konseptual. Sedangkan bawahan adalah seorang atau sekelompok orang yang merupakan anggota dari suatu perkumpulan atau pengikut yang setiap saat siap melaksanakan perintah atau tugas yang telah disepakati bersama guna mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi, bawahan mempunyai peranan yang sangat strategis, karena sukses tidaknya seseorang pimpinan bergantung kepada para pengikutnya ini. Oleh sebab itu, seorang pemimpinan dituntut untuk memilih bawahan dengan secermat mungkin.
Adapun situasi (s) menurut Hersey dan Blanchard adalah suatu keadaan yang kondusif, di mana seorang pimpinan berusaha pada saat-saat tertentu mempengaruhi perilaku orang lain agar dapat mengikuti kehendaknya dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam satu situasi misalnya, tindakan pimpinan pada beberapa tahun yang lalu tentunya tidak sama dengan yang dilakukan pada saat sekarang, karena memang situasinya telah berlainan. Dengan demikian, ketiga unsur yang mempengaruhi gaya kepemimpinan tersebut, yaitu pimpinan, bawahan dan situasi merupakan unsur yang saling terkait satu dengan lainnya, dan akan menentukan tingkat keberhasilan kepemimpinan.
Tipologi Kepemimpinan
Dalam praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut berkembang beberapa tipe kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997).
1. Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

2. Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

3. Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.

4. Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.

5. Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Secara implisit tergambar bahwa untuk menjadi pemimpin tipe demokratis bukanlah hal yang mudah.

Namun, karena pemimpin yang demikian adalah yang paling ideal, alangkah baiknya jika semua pemimpin berusaha menjadi seorang pemimpin yang demokratis.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMNPINAN.

Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama.  Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).

Faktanya ada banyak hal yang mempengaruhi kepemimpinan itu sendirinya, terlebih fakta oraganisasi satu dengan lainnya sangat beragam sehingga ada banyak hal yang mempengaruhi kepemimpinan. Pada tahap inilah bukan hanya konsep kepemimpinan yang mempunyai pengaruh besar tetapi juga keterampilan spontan dan teknis pemimpin itu sendiri yang banyak menentukan keberhasilan sebuah kepemimpinan mengingat fakta organisasi tersebut beragam.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai berikut :
A. Faktor Kemampuan Personal
Pengertian kemampuan adalah kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan ke dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir dengan kemampuan dasar kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin yang biasa dan standar. Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan potensi kepemimpinan namun mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkunganya akan menjadi pemimpin dengan kemampuan yang standar pula. Dengan demikian antara potensi bawaan dan perlakuan edukatif lingkungan adalah dua hal tidak terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.
B. Faktor Jabatan
Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan mempunya pengarauh yang berbeda.
C. Faktor Situasi dan Kondisi

Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Disaat situasi tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka perlu pemimpin transformasional. Jika identitas yang akan dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan spritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat yang tepat atau tidak.

Implikasi Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi

Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain yaitu para karyawan atau bawahan,para karyawan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang dengan kekuasaanya mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan. Kekuasaan itu dapat bersumber dari : hadiah.hukuman,otoritas dan charisma. Pemimpin harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri,sikap bertanggung jawab yang tulus, pengetahuan dan keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan pada diri sendiri dan orang lain dalam membangun organisasi.


Dalam teori manajerial grid terdapat dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan pada tugas. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada bawahan. Sebagai seorang pemimpin, bertugas memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi. Semua ini terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki pendekatan perilaku yang baik. Hal ini membutuhkan komunikasi yang efektif.



Arep, Ishak dan Hendri Tandjung (2013). Manajemen Motivasi. Penerbit PT.Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta
Kartono, Kartini. (1998). Pemimpin dan Kepemimpinan : Apakah Pemimpinan Abnormal itu ? PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Siagian, S. P. (1982). Administrasi Pembangunan. Gunung Agung, Jakarta.
Suradinata, Ermaya. (1995). Psikologi Kepegawaian dan Peranan Pimpinan Dalam Motivasi Kerja. CV Ramadan, Bandung.
Winardi. (1990). Kepemimpinan Dalam Manajemen. PT, Rineka Cipta, Jakarta.
http://www.majalahpendidikan.com/2011/03/ha;-hal-yang-mempengaruhi-kepemimpinan.html
http://www.sriudin.com/2010/04/tipe-gaya-kepemimpinan.html


Kamis, 09 Januari 2014

Teknik & Metode Pengambilan Keputusan

Keputusan mempunyai arti sebagai pilihan yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Menurut MC Grew dan Wilson keputusan merupakan akhir dari suatu proses yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang sebagai proses karena terdiri atas satu aktifitas yang berkaitan dan tidak hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana. Sedangkan menurut Morgan dan Cerullo mendefinisikan keputusan sebagai sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih sementara yang lain dikesampingkan. Pengambilan keputusan berarti merupakan proses memilih suatu alternative cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai dengan situasi. Proses tersebut untuk menemukan dan menyelesaikan masalah dalam suatu organisasi. Keputusan mempercepat diambilnya tindakan, dan mendorong lahirnya gerakan serta perubahan.

Teknik pengambilan keputusan meliputi antara lain hal-hal yang berhubungan dengan pengumpulan fakta. Teknik pengambilan keputusan dalam klasifikasi ada dua yaitu teknik tradisional dan teknik modern. Teknik pengambilan keputusan juga sering dibagi dalam teknik pengambilan keputusan matematik (kuantitatif) dan teknik pengambilan keputusan non matematik (kualitatif). Teknik matematik biasa diberi nama multivariate analysis (analisis variabel ganda atau analisis berdimensi ganda). Teknik non matematik yang lebih sering digunakan untuk keputusan strategik antara lain sumbang saran, konsensus, delphi, fish bowling, interaksi didaktik, dan tawar menawar kolektif.

Berikut ini merupakan teknik-teknik dalam pengambilan keputusan :

Delphi

Proses delphi adalah suatu teknik yang memacu kreativitas dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan gagasan orang lain untuk mencapai konsensus. Metode delphi merupakan modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Teknik delphi dikembangkan pada awal tahun 1950 untuk memperoleh pendapat ahli. Teknik ini diterapkan diberbagai bidang seperti untuk teknologi peramalan, analisis kebijakan publik, inovasi pendidikan, program perencanaan, dan lain-lain. Metode delphi dikembangkan oleh Derlkey dan asosiasinya di Rand Corporation, California pada tahun 1960-an. Metode delphi merupakan metode yang menyelaraskan proses komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses yang efektif dalam mendapatkan solusi masalah yang kompleks.

Pendekatan delphi memiliki tiga grup yang berbeda yaitu :
  1. Pembuat keputusan : Pembuat keputusan bertanggung jawab terhadap keluaran dari kajian delphi. Sebuah grup kerja yang terdiri dari lima sampai sembilan anggota yang tersusun atas staff dan pembuat keputusan bertugas mengembangkan dan menganalisis semua kuisioner, evaluasi pengumpulan data, dan merevisi kuisioner yang diperlukan.  
  2. Staff : Grup staff dipimpin oleh kordinator yang harus memiliki pengalaman dalam desain dan mengerti metode delphi serta mengenal problem area. Tugas staff kordinator adalah mengontrol staff dalam pengetikan. Maling kuisioner membagi dan memproses hasil serta penjadwalan pertemuan. 
  3. Responden : Responden adalah orang yang ahli dalam masalah dan siapa saja yang setuju untuk menjawab kuisioner.
Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengambil keputusan meramal masa depan yang diperhitungkan akan dihadapi oleh organisasi. Teknik ini sangat sesuai untuk kelompok pengambil keputusan yang tidak berada di satu tempat. Pengambil keputusan menyusun serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan suatu situasi peramalan dan menyampaikannya kepada sekelompok ahli. Para ahli tersebut ditugaskan untuk meramalkan, apakah suatu peristiwa dapat terjadi atau tidak terjadi. Jawaban dari anggota kelompok tadi dikumpulkan dan masing-masing anggota ahli mempelajari ramalan yang dibuat oleh masing-masing rekannya yang tidak pernah ditemuinya. Pada kesempatan berikutnya, rangkaian pertanyaan yang sama dikembalikan kepada para anggota kelompok dengan melampirkan jawaban yang telah diberikan oleh para anggota kelompok pada putaran pertama serta hal-hal yang dipandang sudah merupakan kesepakatan kelompok. Apabila pendapat seorang ahli berbeda maka memberikan penjelasannya secara tertulis. Tiap-tiap jawaban diberikan kode tertentu sehingga tidak diketahui siapa yang memberikan jawaban. Jawaban tersebut di atas dilakukan dengan beberapa putaran. Pengedaran daftar pertanyaan dan analisa oleh beberapa ahli dihentikan apabila telah memperoleh bahan tentang ramalan kemungkinan terjadi suatu peristiwa di masa depan.

Kelompok Nominal

Pengambilan keputusan dengan kelompok nominal adalah suatu teknik untuk mengambil keputusan dengan menyertakan peran serta dari anggota kelompok organisasi dimana anggota-anggotanya bertemu dan bertatap muka untuk mengumpulkan pertimbangan mereka dalam suatu cara yang sistematik tetapi tidak ketergantungan. Teknik ini lebih menekankan pada pengumpulan pandangan dan penilaian personal dalam suasana ketidakpastian pada inti persoalan lalu mencari jalan keluar yang terbaik. Pandangan masing-masing orang juga memegang peranan penting. Teknik ini cocok digunakan untuk kelompok kecil yang anggotanya tidak lebih dari lima belas orang. Permasalahan akan lebih cepat dicari solusinya jika anggota yang terlibat dalam pengambilan keputusan jumlahnya tidak terlalu banyak. Keputusan kelompok nominal didasarkan pada penilaian matematis dari voting.

Teknik pengambilan keputusan dengan kelompok nominal memiliki tiga elemen penting yang harus diperhatikan :
  1. Hanya ada satu pertanyaan yang sudah dipikirkan matang dan dirumuskan.
  2. Terdapat orang dengan tugas khusus dan ahli dalam masalah yang akan didiskusikan.
  3. Pemimpin kelompok yang dapat memimpin.
Tugas pemimpin kelompok hanyalah menjadi fasilitator dan tidak mempengaruhi berlangsungnya persidangan seperti mengusulkan atau merekomendasikan.

http://www.google.co.id/#hl=id&output=search&sclient=psyab&q=teknik%20pengambilan%20keputusan